Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jumat, 14 Februari 2014

Kisah antara aku dan dia

Entah apa yang terjadi dalam diriku . Ku tulis apa yang aku rasa. Kisah ini memang benar-benar membuatku terharu. Tak tau harus berapa jauh lagi aku melangkah untuk menuju Sunnah itu ..
Aku, seorang mahasiswi tingkat akhir yang selalu berusaha mencapai nilai yang baik dengan usaha-usahaku. Entah apa yang terfikir dibenak orang lain terhadapku , yang jelas kata-kata itu selalu terngiang "Kalo udah lulus mau ngapain ? cepet nikah deh kamu . biar tenang". Fikiran yang sama dengan orang tuaku. aku selalu berfikir ulang kata2 temanku . Benar juga , setelah kuliah mau ngapain yah ? jika terus menjalani hidupku seperti ini , nampak nya aku tidak akan maju. Menikah ?? Ampunnn , calon yang tak kunjung datang dan entah nanti datang darimana. Ahh, aku fikir itu masih lama, aku akan fokus terlebih dahulu dengan skripsiku.
Selang waktu 6 bulan dimana aku cepat-cepat menyelesaikan skripsiku dan lulus dengan nilai yang baik. Aku legaa , namun ada yang terganjal dihatiku, pertanyaan dlu yang belum sempat aku fikirkan lagi. "Mau kemana aku setelah ini ?". Aku rasa, umurku sudah cukup untuk menikah. Setelah aku menyampaikan keinginanku kepada orang tua ku, akhirnya mereka pun setuju. Mereka tak akan mencarikan jodoh untuk ku, tapi aku sendirilah yang mencari. Aku fikir, aku seorang wanita yang seharusnya menunggu, tapi menunggu jika tak ada usahapun akan sia-sia. Sambil aku mencari seorang pendamping, aku melakukan pekerjaan baru ku sebagai karyawan di sebuah perusahaan telekomunikasi. Yaa, aku fikir mungkin memang tempatku disini. Ditempat kerja ini, aku tak begitu punya banyak teman.
Ketika aku menyampaikan keinginan ku untuk menikah kepada salah seorang sahabatku, dia hanya tersenyum dan sepertinya dia menanggapi dengan baik. Aku dikenalkan dengan seorang laki-laki oleh sahabatku itu yang terlihat cukup baik. Aku memiliki rasa yang aneh, rasa yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Hari demi hari aku jalani,dan aku semakin dekat dengan lelaki itu. Kemudian dia mengajakku untuk serius, dia akan melamarku 1 minggu dari sekarang. Namun, apa yang aku rasakan ini ? perasaan gundah yang tak kunjung mereda. Sahabatku fikir, mungkin aku tegang. tapi ini bukan tegang, aku terus menerus berdoa ditiap sujud ku meminta petunjuk kepada Tuhanku. 1 hari sebelum hari lamaran itu, malam nya aku dikejutkan oleh sebuah sms, sebuah sms yang tak pernah ku kira sebelumnya, sebuah sms yang membuat hatiku sedih sekaligus senang karena jawabanku akhirnya terjawab. sms itu berbunyi

" Kamu jangan rebut suami orang donk. ga tau malu banget sih. pake minta-minta suami orang untuk cepat melamar gara-gara orang tuamu"

awalnya aku fikir itu sms nyasar, tapi setelah aku berbicara dengan wanita itu, ternyata memang benar , lelaki yang akan melamarku esok, dia telah mempunyai istri dan anak. Dengan bukti yang cukup kuat, aku semakin percaya.
Aku langsung saja sms lelaki itu dan menanyakan semuanya. Awalnya ia tak mengaku, tapi setelah itu ia mengaku. Ia ingin melamarku karena aku mirip dengan orang yang ia cintai sebelum ia menikah dengan wanita sekarang. Wanita yang ia cintai itu meninggal karena kecelakaan ketika mereka berdua akan berfoto pra-wedding. Aku tersentak dan aku menangis. Inilah jawaban kegundahan ku selama ini ? Pada malam itu juga, aku memutuskan lamaran itu. Tidak akan ada lamaran esok hari. Aku berpura-pura tegar di depan orang tuaku ketika aku bercerita ini. Orang tuaku berkata "Bersyukur lah nak, kamu tidak sampai jauh. Tuhan menunjukkan kamu sesuatu yang salah sekarang".
Aku tidak bisa tidur sekarang. Aku fikir, bukan kah aku ingin mendapat jawaban dari kegundahan ini? aku menulis didalam secarik kertas

Tuhan, Ini lah jawabanku
Terima kasih untuk semua ini, Engkau Maha Kuasa , Maha Pemberi Petunjuk
Aku tau ini rasa yang sakit yang pernah aku rasakan
Tapi engkau senantiasa melindungiku dari berbagai cobaan yang ada didepan
Aku percaya, akan ada cerita indah untukku kelak
Engkau akan mengganti dengan yang lebih baik
Tuhan, Izinkan aku memelukmu selalu
Izinkan aku untuk menemukan seseorang yang benar-benar dari tanganmu
Izinkan aku memegang dan memeluk seseorang yang benar-benar jodoh darimu
Entah itu kapan, aku percaya jodoh darimu akan datang ..
Tuhan, aku ingin menikah
Esoknya aku tetap bekerja seperti biasa, berusaha tak memikirkan kejadian buruk yang telah menimpaku. Aku berusaha bekerja dengan keras agar fikiranku tak mengganggu pekerjaan. Setelah pulang bekerja, aku ingin mencari udara segar. Aku pergi ketaman dan duduk disana. Tak selang berapa lama, aku dikejutkan oleh seorang pria yang aku kenal sekali dengannya. Oooohhh ternyata dia teman dekatku semasa SMA. Aku tak menyangka kita akan bertemu kembali. Temanku ini sekarang sudah hebat, dia sudah bekerja disalah satu Rumah Sakit dan menjadi Asisten dokter. Wow . cukup lama kita mengobrol dan dia mengajakku untuk bermain ke tempat kerjanya.
Esoknya, aku memenuhi undangan dia untuk bermain ke Rumah Sakit tempat dimana dia bekerja. Yaa, mumpung sekarang aku sedang libur bekerja. Aku langsung menuju ruangan dia yang telah diberi petunjuk oleh suster yang ada. Oh ternyata sedang ada pasien, aku menunggu diluar ruangannya. Salah seorang pasien yang keluar dengan kursi roda yang didorong oleh seorang ibunya terlihat begitu tegar, aku melihat senyum di wajah pasien itu terlihat menutupi kesedihannya. ya, aku tau karena aku kuliah di jurusan Psikologi. Dia seorang pasien lelaki yang beda dari yang lain. Dia tak seperti orang sakit.
Ketika temanku keluar, lalu aku bertanya-tanya tentang seorang pasien yang aku liat tadi. Dari cerita temanku, dia adalah seorang pasien yang mengidap penyakit kanker otak stadium 3. Namun berkat usaha dan keinginan dia untuk sembuh, dia akhirnya di nyatakan bebas dari sel-sel kanker. Perjuangan 2 tahun dia selama ini membuahkan hasil. Aku salut dengan perjuangan pasien itu, dari cerita temanku, aku tahu bahwa dia adalah sesorang yang tak kenal kata "Menyerah" sangat salut untuk hal itu. Hari demi hari aku selalu menyempatkan diri berkunjung ke rumah sakit. Aku punya kegiatan baru disini. Setiap sore, aku menyempatkan diri berkunjung ke ruang perawatan khusus anak-anak. Disana aku bermain dan menghibur mereka dengan kemampuan ku sebagai seorang lulusan psikologi. 3 hari aku menjalani kegiatan ini dan aku bertemu dengan seorang pasien yang dulu aku tanyakan kepada temanku, dia bernama Rafa. Anak-anak begitu bersahabat dengannya.Ternyata selama dia dirawat diRumah sakit ini, dia selalu menghibur anak-anak ini. Padahal dia sendiri sedang sakit. Tapi aku melihat Rafa yang sekarang adalah Rafa yang sudah bebas dari penyakitnya. Kami menghibur anak-anak disini. Ditempat ini aku menemukan sebuah rasa bahagia yang tak bisa diungkapkan.
--- Sudah 1 bulan aku mengenal Rafa. Dia orang yang benar-benar hebat. Aku tak menyangka ternyata dia mempunyai sebuah perasaan yang lebih kepadaku. Aku teringat oleh pengalamanku dulu ketika aku gagal untuk menikah. Aku tak mau itu terulang lagi. Tapi aku sangat yakin pada Rafa. Didalam doaku, selalu teringat wajah dia. Aku kembali menanjatkan doa yang lebih dari biasa, Tuhan, jika ini jodohku maka lancarkan lah semua urusanku dan tunjukkan jalanmu. Dari doa itu tak berapa lama ia melamarku dan akhirnya kita menikah. Aku senang, pertemuanku dengan Rafa yang sangat singkat membawa kebahagiaan didalam hidupku.
kembali aku menulis di sebuah buku
Tuhan, terima kasih telah memberiku jodoh yang sangat luar biasa..
Mudah-mudahan ini jodoh dari Mu ..
Dia mampu memegang tanganku disaat aku merasa kosong ..
Dia mampu menopang ku di saat aku jatuh ..
Sekarang aku merasa bahagia ..
Tuhan, izinkan aku memelukmu lagi ..

Ini kisahku yang aku fikir, ini mengharukan. Aku melakukan sebuah perjuangan demi keinginan ku. Bahagia itu sangat sederhana, Bahagia itu ketika kita mampu membahagiakan orang lain , ketika sesuatu yang tidak kita mengerti menjadi lebih mengerti. Tuhan akan menjawab semua doa-doa hambanya yang selalu berserah diri. Jangan merasa khawatir dengan ujian yang diberikan Tuhan, karena itu membuat kita semakin dewasa ..
Terima kasih ya Allah, engkau Maha Pemberi Petunjuk ..